Di bidang produksi dan penjualan sepeda, proses inspeksi adalah tautan utama untuk memastikan kualitas produk dan keselamatan berkendara.
Yang pertama adalah inspeksi bingkai. Sebagai komponen inti dari sepeda, bingkai harus menahan berbagai kekuatan selama berkuda. Para inspektur akan dengan hati-hati memeriksa apakah ada retakan, lubang pasir, dan cacat lainnya pada permukaan bingkai, dan menggunakan teknologi pengujian non-destruktif untuk memeriksa secara mendalam apakah struktur internal bingkai stabil untuk memastikan bahwa ia dapat menahan berkendara normal dan tingkat dampak tertentu.
Kemudian datang inspeksi bagian -bagian. Sistem rem adalah objek inspeksi kunci, memeriksa fleksibilitas garis rem, keausan blok rem dan sensitivitas kaliper rem untuk memastikan efek pengereman selama berkuda. Untuk bagian roda, periksa kerataan pelek, apakah ketegangan jari -jari itu seragam, dan apakah keausan dan tekanan ban berada dalam kisaran yang sesuai, yang terkait dengan stabilitas dan kenyamanan berkuda. Rantai perlu diuji karena pelumasannya, sesak dan apakah itu dipakai secara berlebihan.
Setelah perakitan, ada serangkaian tes fungsional. Tes mengendarai sangat penting. Teknisi akan mengendarai sepeda seperti pengendara biasa untuk merasakan kinerja dalam mengendarai aktual, memeriksa keakuratan sistem perubahan kecepatan, kemampuan kontrol setang, dll. Pada saat yang sama, stabilitas keseluruhan sepeda dievaluasi untuk mengamati apakah ada suara pengocokan atau abnormal yang tidak normal selama berkendara.
Akhirnya, inspeksi penampilan dan kemasan dilakukan. Pastikan bahwa penampilan sepeda rapi dan rapi, tanpa goresan, cat mengelupas, dll. Kemasannya harus kencang untuk melindungi sepeda dari kerusakan selama transportasi dan memenuhi persyaratan perlindungan lingkungan dan transportasi. Melalui serangkaian proses pengujian yang ketat dan komprehensif ini, hanya sepeda yang memenuhi standar tinggi yang dapat memasuki pasar dan membawa konsumen pengalaman berkendara yang aman dan nyaman.






